RESUME TlK
- Sejarah Perkembangan TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dalam
bahasa Inggris disebut dengan Information
and Communication Technologies (ICT) merupakan istilah yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup 2 aspek yaitu teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar
media. TIK muncul setelah adanya perpaduan dalam teknologi
komputer dan teknologi media.
Sejarah mencatat, bahwa kegiatan
penyampaian informasi telah dimulai sejak lama, berawal dari bunyi-bunyian,
lambang-lambang, beralih ke media tulis berupa daun,kulit hewan dan alat tulis
kuno. Berlanjut ke era dimanfaatkannya
mesin-mesin sebagai media informasi, berupa media audio, visual dan audio
visual hingga sekarang menggunakan komputer, handpone, dan benda-benda
elektronik lainnya.
Sejarah pemanfaatan TIK dalam pendidikan,
khususnya dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perangkat
keras TIK, khususnya komputer. Teemu Leinonen (2005) dalam Nurdin (2007)
membagi perkembangan tersebut kedalam 5 fase sebagaimana gambar berikut:
1. Fase
pertama
Fase ini berlangsung pada akhir 1970an
hingga awal 1980an merupakan fase programming, drill and practice. Fase
ini ditandai dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang menyajikan
latihan-latihan praktis dan singkat.
2. Fase kedua
Fase ini berlangsung pada akhir 1980an
hingga awal 1990an merupakan fase computer based training (CBT) with
multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini adalah
era keemasan CD-ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan komputer
multimedia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses
pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi,
dan video.
3. Fase
ketiga
Fase ini berlangsung pada awal 1990an
adalah fase Internet-based training (IBT) (latihan berbasis internet.
Pada fase ini, internet digunakan sebagai media pembelajaran. Hanya saja, pada
saat itu, masih terbatas pada penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi,
video dan audio masih sebatas ujicoba.
4. Fase
keempat
Fase ini berlangsung pada akhir 1990an
hingga awal 2000an adalah fase e-learning yang merupakan fase kematangan
pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-learning
semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun
paket LMS (learning management system). Konsep pedagogik yang mendasari
adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi sosial antara siswa dan siswa
dan antara siswa dan guru.
5. Fase
kelima
Fase ini berlangsung pada akhir 2000
adalah fase social software + free and open content. Fase ini ditandai
dengan banyak bermunculannya perangkat lunak pembelajaran dan konten
pembelajaran gratis yang mudah diakses baik oleh guru maupun siswa, yang
selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan. Konsep
pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori kontstruktivis sosial.
- Penerapan TIK dalam Pembelajaran
Tujuan utama dari penerapan TIK dalam pembelajaran
adalah agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh peserta didik,
sementara tujuan khususnya adalah:
v Memberi pengalaman belajar
yang berbeda
v Menumbuhkan sikap dan keterampilan
v Menciptakan situasi belajar menyenangkan
v Menjadikan belajar lebih efektif, efisien
dan bermakna
v Membuka peluang belajar dimana saja dan kapan
saja
v Memberikan motivasi belajar kepada siswa
v Mejadikan belajar sebagai kebutuhan
Penggunaan media pembelajaran
menggunakan jaringan komputer untuk pengantar bahan ajar, interaksi dan atau
fasilitas disebut dengan e-learning atau computer based learning
yang bersifat offline. E- learning
dalam arti luas adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik
sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut
tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk
e-learning. Selain itu terdapat pula CD
interaktif, tutorial, drill, pemetaan
konsep, games.
Menurut Hardjito, program multimedia dapat
dikelompokkan menjadi: tutorial
(program materi berupa konsep yang disajikan dengan teks, gambar bergerak atau
diam, dan grafik, setelah menyerap konsep dengan baik, akan ada pertanyaan yang
berjenjang), drill dan practice
(format untuk melatih kemahiran dalam suatu keterampilan, tes yang diberikan
disertai jawaban benar dengan penjelasannya, dan diberi skor pada akhir
pengerjaan), simulasi (format
yang dibuat untuk menyamai kondisi asli seperti simulasi pesawat terbang), percobaan atau eksperimen (hampir
sama dengan simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen,
seperti di laboratorium IPA, progam menyediakan serangkaian peralatan dan
bahan, lalu pengguna bisa menggunakannya sesuai petunjuk),dan permainan (format dalam bentuk
bermain sambil belajar).
Ada beberapa perangkat lunak/ fasilitas TIK yang
digunakan sebagai media pembelajaran , yaitu:
1.
CD Room
2.
Internet
3.
Sistem Manajemen
Pembelajaran/ Learning Management System (LMS):
4.
Authoring Program /
Template Pengembangan Bahan Ajar:
5.
TV edukasi
Kelemahan utama dari pembelajaran menggunakan
multimedia adalah tidak adanya feedback yang seketika. Tampilan bersifat searah
yaitu dari narasumber atau fasilitator.
Pembelajaran yang sebagian
kegiatannya menggunakan media internet disebut dengan online learning. Yang termasuk dalam online learning,
diantaranya adalah: blended learning, mobile learning, dan web based. Pembelajaran berbasis teknologi internet
memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron
(real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara
sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus
berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang
dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada
di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
Internet-based learning atau
web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang
dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan
pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau
fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing
list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum
diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak
khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning
management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga
dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang
disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran,
pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran
serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan
fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar
dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat
(administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). Kehadiran
pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui
video conference.
- TIK dalam Pembelajaran Bahasa
Inovasi di bidang teknologi terutama teknologi
informatika membawa paradigma baru dalam pendidikan, terutama dalam hal perubahan tradisional (menggunakan satu
media, bekerja sendiri-sendiri, fakta pengetahuan berdasarkan pembelajaran) ke pembelajaran baru (menggunakan multi
media, collaborative work, berpikir
kritis dan membuat keputusan berdasarkan informasi), dari teacher centered ke learner
centered, sampai pada perubahan information
delivery ke information exchange
Untuk pembelajaran bahasa yang meliputi 4 kemampuan,
bisa menggunakan fasilitas dan perangkat-perangkat seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Untuk tingkat
SMP, pembelajaran menggunakan TIK berperan sebagai pembuka jalan bagi siswa
untuk mengikuti pembelajaran berbasis e-learning. Penggunaan media yang menggunakan konsep
e-learning atau pembelajaran tanpa harus bertatap muka mempunyai 3 fungsi,
yaitu: sebagai suplemen/ tambahan
(peserta didik bebas memlilih menggunakan e-learning atau tidak), sebagai komplemen/ pelengkap (sumber
pelengkap materi pembelajaran yang diterima siswa di kelas atau bisa digunakan
sebagai bahan pengayaan), dan sebagai
substitusi/ pengganti (materi e-learning digunakan sepenuhnya sebagai
pengganti materi di kelas).
- Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Dengan luas Negara Indonesia, bukan hal mudah untuk
memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap warganya, jumlah
penduduk yang banyak sementara SDM pendidik yang berkualitas terbatas, kondisi
geografis yang terpisah antar pulau, anggaran pendidikan yang terbatas, dan (sekarang
ini) mobilitas tinggi beberapa pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan namun
terbentur waktu dan ruang, menjadikan pendidikan itu sendiri sulit untuk
diselenggarakan.
Melihat fenomena ini, pemerintah bersama pihak-pihak
terkait berusaha untuk memudahkan setiap warganya. Untuk itulah pemerintah mengembangkan suatu
system pendidikan jarak jauh.
Pendidikan
Jarak Jauh secara tersurat sudah termaktub di dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang "Sistem Pendidikan Nasional". Rumusan
tentang Pendidikan Jarak Jauh terlihat pada BAB VI Jalur, jenjang dan Jenis
Pendidikan pada Bagian Kesepuluh Pendidikan Jarak Jauh pada Pasal 31.
Pendidikan jarak jauh
pada kondisi awal sudah dijalankan pemerintah melalui berbagai upaya, baik
melalui Belajar Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka, mapun
Pendidikan Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan
Informasi Departemen Pendidikan Nasional, melalui program pembelajaran
multimedia, dengan program SLTP dan SMU Terbuka, Pendidikan dan Latihan Siaran
Radio Pendidkan.
Pendidikan
jarak jauh sendiri adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya
karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan.
Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang
yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan
pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak
jauh.
Penggunaan teknologi dalam menunjang suatu sistem
pendidikan jarak jauh harus diperhatikan dari bentuk pendidikan yang diberikan.
Untuk bidang bahasa Inggris salah satunya, pada akhir perkuliahan peserta
dituntut untuk mempunyai reading dan listening skill yang baik, untuk itu
medianya dapat berupa sound, gambar dan bentuk multimedia lainnya yang dapat di
kirimkan melalui internet.
Untuk bahasa Inggris sendiri, banyak kemudahan yang
didapatkan melalui pembelajaran ini, melalui internet, kaset, siaran TV
edukasi, belajar bahasa Inggris tidak harus duduk dan bertatap muka dalm kelas
dengan pengajar. Ujian pun diberikan setelah siswa mendapatkan materi, lalu
diberikan kuis atau ujian yang harus dikerjakan siswa. Dengan ‘chat room’, siswa dapat berkomunikasi
secara online dan mempraktekkan bahasa Inggris mereka. Latihan pengucapan pun
ditampilkan dalam bentuk video.
Suatu sistem pendidikan jarak jauh dapat kita
sederhanakan dan formulasikan sebagai berikut :
Materi
pendidikan + teknologi untuk berinteraksi + guru = pembelajaran bagi murid
Seperti layaknya sebuah sekolah atau universitas, metode
ini juga harus mampu memberikan informasi perkuliahan kepada peserta. Informasi
itu harus selalu dapat diakses oleh siswa dan dosen serta selalu ter-update
setiap waktu.
Informasi yang sering dibutuhkan itu berupa silabus
kuliah, jadwal kuliah, pengumuman, siapa saja peserta kuliah, materi kuliah dan
penilaian atas prestasi siswa.
Bila dibuatkan suatu model maka suatu web based distance
learning setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
·
Pusat kegiatan siswa
sebagai
suatu community, web based distance learning harus mampu untuk menjadikan
sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa dimana mahasiswa dapat mengasah
kemampuannya, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
·
Interaksi dalam group
Disini
para murid dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi
yang telah diberikan oleh dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk
memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
·
Personal administratif supporting system
dimana
para siswa dapat me-review membershipnya dalam suatu course, menyediakan
informasi siswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya
·
General information
Menyediakan
informasi umum untuk peserta atau pengunjung web pada umumnya. Serta
menyediakan beberapa fasilitas untuk umum tanpa proses registrasi peserta terlebih
dahulu.
·
Pendalaman dan ujian
Biasanya
dosen atau guru sering mengadakan quiz-quiz singkat dan tugas-tugas yang
bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test
pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh suatu web
based distance learning
·
Digital library
Pada
bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada
buku tapi juga pada kepustakaan digital
seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan
berbentuk sebagai suatu database.
·
Materi online diluar materi kuliah
Untuk menunjang perkuliahan,
diperlukan juga bahan-bahan bacaan dari web-web lainnya. Karenanya pada bagian
ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan-bahan online
lainnya untuk di publikasikan kepada peserta lainnya.
Adapun tujuan dilaksanakannya pendidikan jarak jauh adalah:
n Terwujudnya tujuan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum
dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi,
serta terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi.
n Pendidikan jarak jauh
dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan
efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas
pendidikan.
n Meningkatkan pemerataan
pendidikan.
n Mengurangi angka putus
sekolah atau putus kuliah
n Meningkatkan wawasan
n Mengatasi kekurangan
tenaga kependidikan.
n Meningkatkan
efisiensi
Ciri-ciri
dari Distance Education(Pendidikan Jarak Jauh) antara lain adalah:
1.
Sistem pendidikan yang pelaksanaanya memisahkan guru dan siswa baik jarak, waku
atau kombinasi keduanya.
2.
Penyampaian bahan ajar dilaksanakan dengan bantuan media e-learning, seperti
mediacetak, media elektronik (audiovideo) atau computer.
3.
Bahan ajarnya bersifat “mandiri”, untuk e- learning atau on line course bahan
ajarnya disimpan dan disajikan di computer.
4.
Komunikasi dua arah baik secaralangsung (synchronous) maupun tidak langsung
(asynchronous).
5.
System pembelajarannya dilakukan secara sistematik, teratur dalam kurun waktu
tertentu,kadang-kadang dilakukan pertemuan antara guru dan siswa baik dalam
diskusi, tutorial, atau tatap muka namun untuk tatap muka tidak boleh
mendominasi.
6. Guru sebagai fasilitator dan siswa berperan
aktif. Jadi guru dituntuk untuk menyajikan
bahan ajar yang menarik, dan siswa harus aktif.
- Keuntungan , Kendala, dan Kerugian TIK dalam Pendidikan
Keuntungan:
·
Informasi yang
dibutuhkan (dalam hal pendidikan)bisa dengan cepat dan mudah di dapatkan serta
terkini.
·
Memudahkan proses
pendidikan.
·
Memungkinkan
berkembangnya kelas virtual.
·
Sistem administrasi
akan semakin mudah.
·
Memberikan layanan
yang cepat dan murah.
·
Mengaktifkan
penggunaan internet.
·
Memberikan sumber
bahan pelajaran melalui perpustakaan online.
·
Menawarkan berbagai
aneka sumber belajar.
Kendala:
·
Kesulitan
dalam Pengembangan Program
·
Infrastruktur
yang belum memadai
·
SDM
yang terbatas
·
Gagap
teknologi
·
KULTUR
belajar yang sulit berubah
·
LUASNYA
wilayah jangkauan dan belum meratanya
kualitas penerimaan pesan
Kerugian:
·
Terjadinya pelanggaran
hak cipta karena adanya plagiatisme.
·
Fatal akibatnya
bila terjadi kecerobohan dalam sistem.
·
Sulit untuk berkonsentrasi
lama (bagi siswa).
·
Sulit untuk
mengontrol penggunaan.
siiiip :)
BalasHapussyukron ya ukhti ila infomasi nya...semoga barokah ilmunya....
BalasHapus